Sistem akuaponik di laboratorium akuakultur di kampus saya |
Kata akuaponik pertama kali saya dengar saat
kuliah Teknologi Akuakultur Berkelanjutan di semester I program magister. Tujuan mata kuliah nya membangun pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam
memperbaiki dan memilih teknologi budidaya ikan agar lebih layak sesuai dengan
karakteristik sumberdaya ikan dan daya dukung lingkungan. Terdengar
mirip hidroponik dan saya pikir teknologinya tidak jauh berbeda. Apalagi dosen menyampaikan teknologi ini cocok untuk yang hobi
berkebun, pelihara ikan, tapi memiliki lahan sempit, diperkotaan atau perumahan.
Penasaran ??
Saya juga. Promosi ibu dosen kali ini
benar-benar mencuri perhatian saya.
Tampak samping sistem akuaponik |
Akuaponik
adalah perpaduan antara akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (bercocok
tanam tanpa tanah). Dalam hidroponik, tanaman ditanam di media tanpa tanah,
kebutuhan nutrisi tanaman disuplai melalui air yang mengalir. Pupuk dan unsur
hara diberikan melalui aliran air. Di dalam akuaponik, tanaman ditanam di media
tanpa tanah, airnya berasal dari air kolam budidaya ikan sehingga sehingga
menghemat tempat dan air.
Terbatasnya
lahan produksi pangan (pertanian-perikanan) telah mendorong budidaya
pertanian-perikanan di lahan sempit atau wadah yang terbatas. Agar terjadi
sinergitas yang saling mendukung, usaha budidaya perikanan di lahan terbatas
akan lebih baik apabila digabungkan dengan pertanian, hal ini tentunya dapat
meningkatkan efiesiensi pada tahap produksi sehingga bisa dikatakan budidaya
low input.
Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tangki atau kolam ikan, kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa yang mana tanaman akan ditumbuhkan. Jika dibiarkan di dalam tangki, air justru akan menjadi racun bagi ikan-ikan di dalamnya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman.
Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tangki atau kolam ikan, kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa yang mana tanaman akan ditumbuhkan. Jika dibiarkan di dalam tangki, air justru akan menjadi racun bagi ikan-ikan di dalamnya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman.
Kemudian
tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan mengurai zat
racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi, inilah siklus
yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi.
Artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan
dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya. Resirkulasi yang
digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.
Media tanaman
yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi
sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya
ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab
lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan
lainnya.
Lele
juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan
yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa
pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele
dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi
sangat cepat.
Hampir
semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal, mujair,
udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman sayuran
yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada, sawi,
caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong, dan,
tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.
Keuntungan
untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah
tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu,
sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam
sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan
limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.
Akuaponik
bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam skala kecil untuk rumahan. Untuk
kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa dimanfaatkan untuk akuaponik,
namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga menggunakan akuarium. Selain hasil
tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan akuaponik di akuarium juga bisa menambah
estetika di dalam ruangan rumah dan akan membuat rumah menjadi lebih hijau.
TUJUAN
DAN MANFAAT
1. Menggunakan sistem resirkulasi air
sehingga penggunaan air dalam budidaya ikan menjadi hemat dan efisien
2. Menghilangkan bau, kotoran dan racun-racun
dalam air media budidaya ikan.
3. Meningkatkan produktivitas dan
kesehatan ikan yang dibudidayakan
4. Hemat lahan dalam menanam tanaman.
5. Menambah penghasilan pembudidaya ikan dengan
adanya hasil tambahan berupa tanaman hidroponik yang bernilai ekonomis tinggi
Next saya bahas mengenai detail alat dan bahan-bahannya dan teknik pembuatan ya....